KEBIJAKAN TRUMP DAN KEPUTUSAN THE FED MEMBUAT USD MENGUAT!
Penguatan dolar Amerika Serikat (USD) sering kali menjadi perhatian utama dalam pasar keuangan global. Salah satu momen signifikan dalam sejarah ekonomi modern adalah periode kebijakan ekonomi yang dijalankan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump (2017-2021) dan keputusan-keputusan Federal Reserve (The Fed), yang berkontribusi besar terhadap penguatan USD. Artikel ini akan membahas bagaimana kebijakan Trump dan keputusan The Fed memengaruhi nilai USD, dampaknya terhadap ekonomi global, serta respons pasar keuangan.
Source : cnbcindonesia |
Kebijakan Ekonomi Donald Trump
Donald Trump, selama masa jabatannya sebagai Presiden AS, memprioritaskan kebijakan yang pro-pertumbuhan dengan tujuan meningkatkan daya saing ekonomi Amerika Serikat. Beberapa kebijakan utama yang memengaruhi nilai USD meliputi:
- Reformasi Pajak (Tax Cuts and Jobs Act 2017)
- Permintaan terhadap USD meningkat karena arus modal masuk.
- Kepercayaan terhadap ekonomi AS melonjak, memperkuat daya tarik USD sebagai aset safe haven.
- Kebijakan Proteksionisme dan Perang Dagang
- USD menguat karena posisinya sebagai mata uang safe haven saat ketidakpastian ekonomi meningkat.
- Peningkatan daya saing produk AS di pasar internasional karena perusahaan lokal dilindungi oleh tarif impor yang tinggi.
- Investasi Infrastruktur dan Pengeluaran Fiskal
- Investor global melihat AS sebagai tujuan investasi yang menarik, yang meningkatkan permintaan terhadap USD.
- Ekspektasi inflasi meningkat, mendorong The Fed untuk memperketat kebijakan moneter lebih cepat.
Trump mendorong pemotongan pajak perusahaan dari 35% menjadi 21%, yang bertujuan untuk menarik investasi ke dalam negeri. Kebijakan ini meningkatkan arus modal ke Amerika Serikat karena perusahaan multinasional membawa kembali keuntungan mereka (repatriasi) untuk mengambil keuntungan dari tarif pajak yang lebih rendah.
Efeknya:
Trump memperkenalkan kebijakan tarif yang agresif terhadap Tiongkok, Eropa, dan negara lain untuk melindungi produsen domestik AS. Perang dagang ini menciptakan ketidakpastian global yang sering kali mendorong investor untuk beralih ke USD sebagai mata uang cadangan global.
Efeknya:
Pemerintahan Trump juga meningkatkan pengeluaran untuk infrastruktur, yang meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kombinasi pengeluaran fiskal dan reformasi pajak menciptakan lonjakan pertumbuhan PDB AS yang berkelanjutan.
Efeknya:
Peran Federal Reserve dalam Penguatan USD
Federal Reserve, sebagai bank sentral AS, memiliki peran penting dalam menentukan nilai tukar USD melalui kebijakan moneternya. Selama masa pemerintahan Trump, beberapa keputusan penting yang diambil oleh The Fed turut memperkuat USD.
- Kenaikan Suku Bunga (Hawkish Policy)
- Kenaikan suku bunga menarik investor asing untuk membeli aset berbasis USD karena memberikan imbal hasil lebih tinggi.
- Permintaan terhadap USD meningkat, sehingga memperkuat nilai tukarnya.
- Pengurangan Neraca (Quantitative Tightening)
- Penurunan pasokan USD di pasar mendukung penguatan nilai mata uang.
- Investor melihat langkah ini sebagai tanda kepercayaan The Fed terhadap kekuatan ekonomi AS, yang memperkuat daya tarik USD.
- Respons terhadap Kebijakan Trump
The Fed, di bawah pimpinan Janet Yellen dan kemudian Jerome Powell, secara bertahap menaikkan suku bunga dari level mendekati nol sejak krisis keuangan 2008. Kenaikan suku bunga ini dimaksudkan untuk mengantisipasi risiko inflasi akibat pertumbuhan ekonomi yang cepat.
Efeknya:
Pada 2017, The Fed mulai mengurangi neraca keuangannya dengan menjual obligasi yang dibeli selama program pelonggaran kuantitatif (QE) pasca-krisis. Langkah ini memperketat likuiditas dan mengurangi jumlah USD yang beredar.
Efeknya:
Meski secara tradisional bank sentral bersifat independen, keputusan Trump sering kali menciptakan tekanan pada kebijakan The Fed. Ketika Trump mendorong kebijakan fiskal ekspansif, The Fed merespons dengan kebijakan moneter yang lebih ketat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah ekonomi dari risiko overheating.
Dampak Global dari Penguatan USD
Penguatan USD tidak hanya berdampak pada ekonomi AS, tetapi juga memiliki konsekuensi luas terhadap ekonomi global. Berikut adalah beberapa dampak utama:
- Dampak pada Negara Berkembang
- Negara seperti Turki dan Argentina mengalami krisis mata uang karena penguatan USD meningkatkan beban pembayaran utang mereka.
- Penurunan Harga Komoditas
- Ketidakseimbangan Perdagangan Global
Negara-negara berkembang dengan utang dalam denominasi USD menghadapi tekanan besar ketika USD menguat. Kewajiban utang mereka menjadi lebih mahal, yang dapat menyebabkan tekanan fiskal dan ekonomi.
Contoh:
Sebagian besar komoditas, seperti minyak dan emas, diperdagangkan dalam USD. Ketika USD menguat, harga komoditas sering kali turun karena menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional.
Efek ini dirasakan oleh negara-negara penghasil komoditas yang pendapatan ekspornya menurun.
Penguatan USD membuat ekspor AS menjadi lebih mahal dan kurang kompetitif di pasar internasional. Sebaliknya, impor ke AS menjadi lebih murah, yang memperburuk defisit perdagangan negara tersebut.
Respon Pasar Keuangan
Pasar keuangan global bereaksi signifikan terhadap kombinasi kebijakan Trump dan keputusan The Fed:
- Pasar Saham
- Pasar Obligasi
- Pasar Forex
Kebijakan Trump seperti pemotongan pajak mendorong kenaikan besar di pasar saham AS, terutama di sektor teknologi dan keuangan.
Namun, perang dagang menciptakan volatilitas yang tinggi.
Kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan kenaikan imbal hasil obligasi AS, yang menarik investor global ke pasar obligasi berbasis USD.
USD menguat terhadap hampir semua mata uang utama, termasuk euro (EUR), yen Jepang (JPY), dan poundsterling Inggris (GBP).
Pasangan mata uang seperti EUR/USD dan GBP/USD mencapai level terendah selama beberapa tahun akibat kombinasi faktor ini.
Kesimpulan
Kebijakan ekonomi Donald Trump dan keputusan Federal Reserve secara kolektif menciptakan kondisi yang sangat mendukung penguatan USD selama periode 2017-2021. Kebijakan fiskal Trump yang pro-pertumbuhan meningkatkan permintaan terhadap USD, sementara tindakan moneter The Fed memperkuat nilai mata uang melalui kenaikan suku bunga dan pengurangan neraca keuangan.
Namun, penguatan USD juga membawa tantangan, baik bagi ekonomi AS maupun global. Ketidakseimbangan perdagangan, penurunan daya saing ekspor AS, dan tekanan pada negara-negara berkembang adalah beberapa konsekuensi negatif yang muncul.
Dalam menghadapi situasi serupa di masa depan, penting bagi para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan fiskal dan moneter terhadap stabilitas ekonomi global. Pasar keuangan dan pelaku ekonomi juga harus terus memantau dinamika ini untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola risiko dan peluang investasi.
Baca Juga : Suku Bunga
Post a Comment for "KEBIJAKAN TRUMP DAN KEPUTUSAN THE FED MEMBUAT USD MENGUAT!"
Komentar dengan Baik dan benar